Kawan-kawan... Memperhatikan tekanan ban motor sebelum berkendara menjadi salah satu hal terpenting yang tidak boleh dilewatkan. Ban menjadi alat yang berpapasan langsung dengan aspal, semakin baik tekanan ban yang terdapat pada kendaraan, maka semakin nyaman juga tarikan ataupun kendalian dari motor tersebut. Begitu juga dengan sebaliknya, ketika tekanan anginnya berkurang, jelas saja motor akan lebih sering oleng, terlebih saat berada di jalan yang tidak rata permukaannya.
Salah satu yang membuat pengendara penasaran yakni mengenai tekanan angin ban yang bisa berkurang. Kok bisa sih? Apakah ketika berkendara ini selalu mengeluarkan angin, terlebih ketika terkena tamparan dari jalan berlubang ataupun batu yang ada di jalan? Bisa jadi begitu, namun keadaan yang sebenarnya yakni:
Kebanyakan pengendara beranggapan kalau ban itu murni bulat dan tidak memiliki lubang sama sekali, sehingga anginnya bisa tetap tertahan di dalam. Namun anggapan ini salah, dikarenakan setiap ban itu memiliki pori-pori yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Dan tingkat pengurannya juga tidak besar banget, yakni sekitar 1 psi dalam kurun waktu 1 bulan.
Agar tekanan angin ban bisa tetap terjaga dengan baik, lebih disarankan menggunakan nitrogen. Angin nitrogen tingkat penurunannya lebih kecil jika dibandingkan dengan angin biasa. Entah apapun itu jenis anginnya, waktu ideal untuk memeriksakan tekanan angin ban ini yaitu 1 – 2 bulan sekali.
Pentil menjadi salah satu penahan angin dari dalam ban agar tidak bisa keluar dengan mudah. Bukan berarti pentil bisa menahan sepenuhnya, tetap saja ada kebocoran yang terjadi dari pentil tersebut walaupun sangat kecil. Terlebih kalau sudah karatan, dimana tingkat kebocorannya akan lebih besar jika dibandingkan dengan keadaan pentil yang masih baru.
Walaupun biasa, namun usahakan menggunakan tutup pentil agar tekanan angin tidak bisa keluar dengan cepat. Disisi lain, tutup pentil juga menjadi salah satu standar motor yang harus dipenuhi oleh setiap pengendara ketika diperiksa pihak kepolisian.
Kalau ban baik, pentil bagus, tutup pentil ada, namun tekanan angin tetap berkurang dengan cepat. Ini bisa disebabkan oleh kebocoran pada velg yang digunakan. Coba periksa langsung bagian yang terhubung dengan ban, apakah terdapat lubang atau mungkin celah kecil yang menyebabkan pengurangan drastis pada tekanan ban.
Memang sih sulit untuk dilakukan, terlebih kalau velg peyang di bagian dalam. Kemudian periksa juga apakah ada kebocoran tipis atau mungkin retak pada bagian ini, kalau memang ada segera tambal menggunakan bahan perekat, tapi lebih direkomendasikan ganti yang baru saja. Dan untuk ban tubles, lebih disarankan menggunakan cairan tambahan untuk mempererat cengkraman ban terhadap velg, guna mencegah kebocoran halus semacam ini.
Untuk pengendara sekarang ini sudah jarang banget yang membiarkan ban luarnya ini mengalami kebotakan yang luar biasa. Namun permasalahan ini menjadi salah satu hal wajib yang harus diperhatikan pengendara. Dikarenakan bukan saja tidak sehat terhadap tekanan angin ban saja, melainkan keselamatan pengendara juga terancam. Ketika ban sudah halus, maka daya cengkraman terhadap aspal sudah minim banget, sehingga lebih rentan tergelincir. Belum lagi ancaman bahaya seperti kerikil, batu, jalan berlubang yang banyak ditemukan di jalanan.