Dalam sistem pengabutan bahan bakar injeksi, jumlah semprotan bahan bakar sudah diatur oleh Electonic Control Unit (ECU). Debit dan lama semprotan diatur secara elektronik sehingga untuk menambah jumlahnya, harus memasang piggyback atau mengganti dengan programable ECU.
Lewat piggyback atau programable ECU, mapping semprotan bahan bakar bisa diatur ulang, ditambah sesuai kebutuhan. Misalnya setelah mengganti knalpot racing, maka butuh penyesuaian bahan bakar lebih banyak.
Sayangnya dua komponen itu lumayan dalam merogoh kantong, harganya masih mahal. Mau yang murah? Ada solusi lain, yaitu hanya dengan mengganti injektor. Masa sih, hanya dengan mengganti injektor?
Awalnya memang banyak yang menyangsikan. Mengganti injektor yang memiliki debit semprotan lebih besar saja tanpa memasang piggyback atau programable ECU tidak akan berefek apapun. Karena jumlah semprotan bahan bakar sudah diatur oleh ECU bawaan motor.
Tapi hal ini dibantah oleh Bi Hau produsen racing part berlabel ProSpeed. "Kita sudah coba, hanya ganti injektor power dan torsi di atas dynometer langsung naik," jelasnya. "Artinya ada perubahan pada suplai bahan bakarnya," beber pria berperawakan tegap ini.
Justru menurutnya, ini adalah cara praktis untuk menambah jumlah bahan bakar pada motor yang mengalami perubahan ringan seperti mengganti knalpot racing.
"Tinggal plug n play dan enggak perlu ribet setting sana-sini," aku produsen knlapot yang dalam waktu dekat akan meluncurkan injektor racing untuk motor sport injeksi 250cc.
Hal yang sama diakui Freddy Gautama dari Ultraspeed Racing. "Karena lubangnya lebih besar, jumlahnya pasti bertambah," beber Freddy yang memasarkan injektor berlabel SRP untuk CBR250R.
"Kalau cuma ganti knalpot cukup dengan mengganti injektor," ungkap Freddy sambil menjelaskan bahwa injektor SRP memiliki beberapa pilihan spesifikasi berdasarkan debit semprotannya. Dari 280 sampai 430 cc per minute.