Kawan-kawan.... Kecil-kecil cabe rawit, busi merupakan salah satu komponen penting pada motor. Busi memantikkan percikan api agar pembakaran pada mesin motor bisa berjalan. Jika busi tidak berfungsi dengan baik, bisa dipastikan motor akan mengalami misfire (sulit dinyalakan) atau bahkan tidak menyala sama sekali.
Salah satu faktor yang dapat menurunkan fungsi dari busi adalah kerak dan kotoran yang timbul seiring penggunaan. Kerak tersebut dapat membuat percikan api yang lemah dan proses pembakaran pun jadi tidak maksimal. Walaupun bisa dibersihkan oleh kawan-kawan, kerak akan mudah timbul kembali. Proses pembersihan yang dilakukan manual menggunakan amplas atau sikat kawat pun berisiko mengikis elektroda pada busi.
Masih banyak anggapan umum selama motor masih menyala, busi tidak perlu dicek ataupun diganti. Padahal usia pakai busi memang tergolong pendek, apalagi jika kilometernya sudah lebih dari 8.000 km. Maka dari itu, kawan-kawan sangat disarankan untuk rutin cek kondisi busi motor demi kenyamanan dan keselamatan berkendara.
Untuk mengetahui sehat atau tidaknya kondisi busi, kawan-kawan bisa lihat dari tiga parameter warna berikut.
1. Warna elektroda kecoklatan atau merah bata. Tandanya pembakaran masih optimal dan kondisi busi masih tergolong baik.
2. Warna elektroda memutih. Tandanya terdapat campuran udara yang lebih banyak daripada bensin pada mesin. Efeknya, motor akan lebih cepat panas dan beresiko merusak mesin motor.
3. Warna elektroda menghitam dan dipenuhi oli. Tandanya sudah dipenuhi dengan kotoran, kerak, dan bisa mengindikasikan oli masuk ke ruang bakar. Efeknya, motor menghasilkan asap knalpot warna putih dan busi harus segera diganti.
Jika busi pada motor kawan-kawan sudah menunjukkan adanya perubahan warna dan didapati kotoran ataupun kerak yang menumpuk, sebaiknya kawan-kawan langsung mengganti busi. Pastikan untuk mendapatkan busi dari dealer resmi untuk menjamin kualitas produk.