Kawan-kawan... Kenapa sih setiap pacaran, gampang putus? Mungkin selama ini pun Anda masih dibayang-bayangi misteri ini, yang akhirnya mendatangkan predikat jomblo ngenes. Kadang, hal ini sama halnya waktu Anda bolak-balik mendapati lampu rem motor yang sering putus.
Kenapa sih lampu rem motor sering putus? Padahal, Anda terbilang sering menggantinya. Ternyata, penyebabnya bisa datang dari kebiasaan Anda sebagai pengguna.
Jangan buru-buru menyalahkan kualitas lampu rem atau teknisi di bengkel yang memasangnya. Soalnya, hal ini ternyata bisa membuat lampu rem motor gampang putus, lho!
Secara tidak sadar, Anda mungkin sering menempatkan jari pada tuas rem. Kebiasaan ini pun akan membuat tuas kerap tertekan. Akibatnya, lampu rem motor, apalagi bila masih berbentuk bohlam, akan terus-terusan menyala. Tidak heran kalau begini ceritanya, lampu rem pun cepat putus.
Kemungkinan lain lampu rem yang gampang putus ternyata bukan karena kebiasaan Anda ketika berkendara, melainkan masalah kelistrikan. Misalnya karena kabel putus. Nah, kalau kabel putus, maka ketika lampu rem diganti dengan yang baru pun, pasti tidak akan menyala. Jadi, jangan lupa periksa kondisi kabelnya juga, ya!
Rectifier regulator alias kiprok merupakan salah satu komponen pada sistem kelistrikan motor. Fungsinya ada dua, yaitu mengubah arus dan mengatur kelistrikan. Dengan kata lain, kiprok ini menyuplai arus listrik menuju aki.
Apabila terganggu, arus listrik yang seharusnya diterima lampu rem, menjadi tidak stabil. Akibatnya, lampu rem pun seakan-akan cepat putus. Padahal sebenarnya, yang mengalami masalah adalah kiprok.
Jadi ketika lampu motor rem Anda sering putus, yang harus diperiksa bukan hanya komponen tersebut. Jangan lengah dan periksalah komponen kelistrikan pada motor. Sebab seperti penjelasan di atas, ternyata ada berbagai kemungkinan penyebabnya. Selain itu, kurangi dan bahkan hilangkanlah kebiasaan sering meletakkan jari di tuas rem.