Kawan-kawan.... Pemilihan jas hujan tidak boleh sembarangan karena bisa berbahaya dan mengganggu aktivitas berkendara. Umumnya masyarakat masih memilih jas hujan tipe ponco untuk dikenakan ketika berkendara di tengah hujan. Selain desainnya yang praktis untuk dikenakan, satu jas hujan ponco bisa digunakan untuk dua orang saat berboncengan.
Padahal tanpa disadari, dibalik kepraktisannya, jas hujan tipe ponco memiliki risiko bahaya bagi penggunanya.
Selain bahaya tersangkut, jas hujan ponco juga beresiko menutupi lampu sein belakang dan lampu rem. Jika kedua lampu ini tertutupi, jelas akan menyulitkan pengguna jalan lain di belakang pengendara tersebut.
Dengan ukuran yang lebar ditambah laju motor dengan kecepatan tinggi akan berakibat pada kondisi pengendara motor yang lebih mudah terdorong oleh hempasan angin. Oleh karena itu, jika kamu menggunakan jas hujan ponco, kamu harus bekerja ekstra untuk menjaga keseimbangan laju sepeda motor supaya tidak terjatuh.
Jas hujan ponco sangat tidak disarankan untuk perlengkapan berkendara karena ujung jas hujan ponco dapat tersangkut pada gir belakang dan menyebabkan pengendara terjatuh. Jas hujan ponco juga rawan tersangkut ke pengendara lain di sisi kanan dan kirinya. Wajar saja, sebab desain jas hujan ponco memiliki ujung-ujung yang mudah berkibar saat terkena angin ketika dibawa berkendara. Jauh berbeda dengan desain jas hujan berbentuk atasan dan bawahan alias two pieces yang mirip seperti baju dan celana.
Jas hujan ponco tidak sepenuhnya melindungi kamu dari terpaan air hujan. Karena bentuknya yang lebar, air masih bisa membasahi bagian tubuh kamu.
Keempat hal tersebut adalah beberapa hal yang akan kamu rasakan ketika memakai jas ponco saat musim hujan dan hal ini tentu akan membahayakan. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan jas hujan berbentuk atasan dan bawahan yang terpisah karena menutupi tubuh pengendara dengan rapi dan rapat, minim resiko diatas.