Kawan-kawan... Sistem pendingin pada sepeda motor memang sudah ada sejak jaman dulu. Namun, jaman dulu masih banyak yang belum memperhatikan komponen yang satu ini. Sistem pendingin pada motor dianggap kurang perlu, karena letak mesin yang berada di luar, sehingga bisa terpapar angin.
Namun sekarang, sudah banyak orang yang menggunakan motor untuk beragam aktivitas. Bahkan, tak sedikit yang menggunakan motor sebagai kendaraan utama mereka untuk menunjang pekerjaan yang sekali berkendara bisa menempuh jarak lebih dari 2 jam. Selain itu, desain sepeda motor sekarang pun lebih tertutup atau membungkus mesin.
Menjaga temperatur mesin agar tidak mengalami overheat cukup penting untuk menjaga performanya. Mesin yang tidak terlalu panas performanya tidak akan maksimal, usianya pun juga tidak akan awet.
Umumnya, motor-motor yang ada di pasaran sekarang ini sudah dibekali sistem pendingin, baik itu sistem pendingin udara atau cairan. Kedua sistem pendingin ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
1. Pendingin Udara
Sistem pendingin udara ini umumnya dilakukan dengan cara mendesain fairing sedemikian rupa agar bisa memanfaatkan udara yang masuk lewat celah mesin semaksimual mungkin. Namun, toleransi mesin terhadap suhu panas bisa dibilang cukup tinggi. Sehingga motor dengan sistem pendingin udara bisa digunakan dalam berbagai kondisi cuaca, dari mulai musim dingin, hingga musim panas Tapi saat berada dalam kondisi yang macet, maka udara yang masuk tidak akan optimal dan membuat pendinginan mesin juga menjadi terhambat.
2. Pendingin Cairan
Sistem pendingin cairan umumnya menggunakan radiator, mirip dengan sistem pendingin pada mobil, tapi dalam sistem yang lebih sederhana dan ukuran yang lebih kecil. Umumnya, sistem pendingin cairan digunakan untuk motor perkotaan atau yang digunakan sehari-hari yang sering berada dalam kondisi macet. Untuk cara kerjanya, cairan pendingin akan masuk lewat jalur khusus menuju ruang mesin dan menyerap panas di area tersebut. Setelah itu, cairan akan kembali ke ruang radiator untuk diinginkan kembali, lalu mengalir lagi ke ruang mesin untuk menyerap panas di sana, dan begitu seterusnya.