NEWS
DETAILS
Sabtu, 09 Jul 2022 19:36 - Ikatan Motor Honda Jawa Barat

Kawan-kawan..... Melihat pengendara motor membawa anak kecil di depan bukanlah pemandangan asing bagi kita. Meski terkesan sebagai kebiasaan yang umum dilakukan, hal tersebut sebenarnya berbahaya bagi keselamatan anak. Ada berbagai risiko yang mengancam Si Kecil jika kawan-kawan nekat memposisikannya di bagian depan, meski dengan tambahan kursi rotan sekalipun.

Terpapar debu dan polusi, terkena kerikil maupun batu yang beterbangan dari jalan, hanyalah beberapa dari bahaya yang mengintai anak ketika membonceng di depan. Lebih lanjut, berikut ini adalah ancaman lainnya yang harus kawan-kawan pertimbangkan kembali sebelum membawa anak untuk naik motor di depan.

Berikut ini sederet risikonya, yang tentu saja harus kawan-kawan hindari sebagai pengendara motor kalau membonceng anak di depan

Anak terpapar angin kencang
Jika pengendara motor harus memakai rompi atau jaket demi menghalau terpaan angin kencang, maka jangan sampai keberadaan anak malah ‘menggantikan’ fungsi jaket dan rompi tersebut. Tubuhnya yang mungil tentu membuat anak rentan terserang penyakit, apabila harus menjadi tameng pengendara dari terpaan angin kencang.

Anak tidak dapat berpegang erat
Bahaya berikutnya adalah anak tidak dapat berpegangan erat di bagian apapun pada motor. Karena di depan, tidak ada bagian khusus pada motor yang emang tersedia untuk menjadi pegangan anak.

Anak mengganggu pengendara
Keberadaan anak di depan tentunya akan mengurangi ruang gerak bagi pengendara ketika hendak bermanuver. Termasuk saat pengendara hanya ingin mengendalikan kemudi ketika motor sedang melaju. 

Anak memainkan tombol-tombol
Anak yang masih berusia kecil, cenderung melihat berbagai tombol pada motor sebagai mainan yang menarik. Ia bisa saja memencet-mencet tombol klakson, sen, atau memain-mainkan handle gas yang akhirnya berisiko mengganggu bahkan membahayakan pengendara serta pengguna jalan lainnya.

Anak berisiko lebih tinggi ketika kecelakaan
Ketika dibonceng di depan, anak memiliki risiko lebih tinggi ketimbang pengendara, ketika mengalami kecelakaan. Belum lagi Si Kecil terpaksa menerima gaya dorong serta ada risiko tergentur. Anak bahkan berisiko terpental atau terlempar dari motor dalam kecelakaan.

Dekatnya jarak berkendara bukan berarti menurunkan risiko yang muncul ketika membawa anak naik motor di depan. Jalan terbaik adalah dengan tidak memboncengkannya di bagian depan pengendara.

RELATED
NEWS
TOP 5 NEWS
TWITTER
FACEBOOK